Minggu, 06 Februari 2011

dari alam akupun belajar



Adalah Petungkriyono sebuah desa kecil dikawasan Kab Pekalongan Jawa Tengah. Masyarakat disana merupakan salah satu guru lapanganku yang mengajarkan banyak hal. Dibalik keterbatasan akses pada masa itu -tahun 2008-2009 awal-  daerah tersebut memiliki potensi yang sumberdaya alam yang luar biasa, mereka yang telah lahir dan hidup disana pasti merasa tidak ada yang luar biasa mengenai kondisi mereka, namun sebagian outsiders menggap hal sederhana tersebut menjadi sesuatu yang unik dan menarik. Fakta temuan yang masyakat tersebut yang kemudian dipetakan dalan kerangka  Sustainable Livelihood Approach. Sehingga lahirlah tulisan mengenai strategy survival masyarakat desa hutan, tahun 2009. Meskipun tulisan tersebut masih jauh dari sempurna alhamdulillah mampu mengantarkanku pada gelar sarjana di salah satu universitas di Yogyakarta.

Actually, sama halnya dengan masyarakat desa hutan di wilayah lainya, mereka memanfaatkan suberdaya hutan sebagai salah satu penopang kebutuhan hidup mereka. Contoh sederhana adalah ada beberapa diantara mereka yang berprofesi ganda selain sebagai petani atau buruh tani mereka juga berprofesi sebagai penyadap karet. Tentunya hal tersebut mampu menambah income mereka.
Pengalaman live in beberapa hari disana membuatku mengenal pola hidup kehidupan masyarakat diwilayah tersebut. Jika meminjam pemetaan Sustainable Livelihood Approach, maka mengahasilkan sebuah gambaran bahwa kondisi natural capital berbanding terbalik dengan kondisi phisical capital. Namun demikian, kondisi ini melahirkan sebuah pola kehidupan yang selaras dengan alam, alam seolah langsung menyediakan apa yang menjadi kebutuhan mereka, karena melalui alam-lah mereka mampu 'bertahan' J
Honestly, dari petung masih  memiliki banyak cerita menarik, may be on next chapter I hope I can share  again . . . J
Jstrunggle for survivalJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar