Selasa, 29 November 2011

Internet : Bikin Hidup Xlangkah lebih Maju


Kalimat pertama dalam tulisan ini adalah ucapan terimakasih tak terkira untuk penemu internet. Berkat jasa beliau dalam revolusi besar tersebut kini peradapan manusia Xlangkah lebih Maju. Jika pernah ada takeline bahwa “Buku adalah Jendela Dunia”, kiranya pantas jika takeline tersebut juga disematkan kepada internet. That’s right, internet memang jendela dunia. Dari mesin pencari  kata, berita atau web di internet, kita bisa mengetahui kejadian-kejadian di berbagai belahan bumi lainnya secara cepat.

pict : link


Senin, 21 November 2011

Nasionalisme Ala Bola

Apapun momentnya sepak bola memang selalu happening. Deman ini pun selalu menjamur di semua kalangan masyarakat, dari berbagai tingkatan umur dan berbagai strata sosial. Mereka selalu tumpah dalam euphoria bola apapun momennya.
Saya bukan bola mania tapi tak jarang saya mengikuti perkembangannya karena dipaksa media. Media apapun mulai dari news hingga livetweet selalau heboh jika ada big mach bola. Jadi saya menjadi sedikit bisa sok tahu-menahu soal bola. Saat ini jika ditanya siapa tim sepak bola favorit saya.? Saya akan menjawab timnas Jerman [ini bukan permasalah nasionalisme, terlau jauh jika harus menarik korelasi dari garis itu J I’m so proud to be Indonesian]


Kamis, 17 November 2011

Community Development and Renewable Technology




Abstract

So far, community development has been focused on social and economic development. Besides social and economic issues, environmental issue is one thing usually less concerned in community development discussion. In fact, society needs a treatment which combines social, economic and environmental approach. The environment becomes something important as a form of conservation to balance the development. Successful community development depends on its strategies. Local wisdom is one of the important keys to approach community development. Local wisdom is useful to assess the needs of society, such as resources, need, approach and treatment on the community. To run the development program the empowerment mechanism should be run as well, as a methodological approach. Applied technology is considered to represent this concept. This concept is well exemplified by applied technology implementation in Pandansimo beach, a coastal area which has many natural resources, one of them is wind. Wind resource can be processed to be renewable energy. The windmill project in Pandansimo beach, Ngentak sub-village, Bantul, combines the three approaches of community development in the running of the project. This paper will explain how to empower the local society using applied technology. The alternative concept, therefore, can be a recommendation in the coastal area empowerment program.

Keyword: local wisdom, empowerment, coastal area, windmill.


Note :
Paper ini di buat febuari 2011 dengan judul: "Kincir Angin Sebagai Bentuk Ikthiar Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pandansimo". Tujuan penulisannya sebagai salah satu kelengkapan  penulisan ilmiah yang harus saya lampirkan untuk  mendaftar disalah satu institusi di Indonesia.

Rabu, 16 November 2011

Komidi Putar





Sebuah lingkaran penuh warna, Lingkaran yang mampu membawa untuk melihat banyak potret. Sayangngya potret-potret itu hanya mampu di tangkap sepotong demi sepotong gambar tanpa makna.

Seperti komidi putar, hidup itu memang selalu berputar. Selalu berputar-putar menghanyut dalam alunan ritme musik yang dimainkan, dan melayang bebas bagai mimpi . . . .

Benar  . . .   Mimpi itu memang indah, dan mimpi indah itu memang  hanya sebatas mimpi. Seolah enggan untuk terbangun meninggalkan mimpi indah itu, karena dalam mimpi-mimpi itulah dia dapat melayang bebas hinggap dalam satu cerita dan cerita lainnya dalam komidi putarnya.

Kini komidi putar itu mulai usang tak terawat, mungkin tinggal menunggu waktu untuk menjadi onggokan besi tua yang akan berkahir pada para tukang loak



~Joyeux Anniversaire~


[Rewrite at November  2011]
pict : Link

Selasa, 08 November 2011

Meriang Serial Korea

Semacam siklus mungkin, demam serial oriental sepertinya kembali menyerang. Dulu kala, mungkin aku masih SD, aku pernah mengikuti serial china, dengan setingan klasik, aku lupa judulnya tapi seingatku cerita serial drama tersebut sedih karena sepanjang episode si tokoh utama selalu mengangis. Ketika SMP-SMA wajah drama oriental di isi serial dari Taiwan, mulai dari at the dolphin bay, MPV lover hingga yang paling laris manis kala itu meteor garden. Demi nonton meteor garden banyak pelajar rela begadang tiap senin malam, karena serial ini pada awalnya tayang mulai pukul sebelas malam.

Era pun berubah, ketika masuk kuliah serial asia mulai di isi oleh serial-serial korea. Serial korea cerita cenderung singkat sekitar 16 sampai 24 episode tapi ada juga yang panjang. Deretan serial korea yang masih suka sampai sekarang dan gak bosen nonton berulang-ulang adalah full house dan price hours.




Ini Selaraku, Apa Seleramu . . .?


Hmmmm, jika di suruh mendiskripsikan apa sich sebenarny genre film yang ku suka. Alhasil aku juga bingun J  Menurutku, hal ini tidak terikat apakah film tersebut menarik menurut kata orang atau tidak, hal ini tidak akan berpengaruh padaku. Tidak ada standar baku menurutku ketika memutuskan suka atau tidak suka pada film tersebut, mungkin karena ini masalah selera. Merujuk salah satu pendapat teman yang calon filusuf, selera itu tidak bisa diperdebatkan karena sangat subyektif menurut sudut pandang masing-masing orang. That’s all.


Contoh sederhana dalam menonton film,  Slumdog Millionaire, meskipun film ini berhasil meraih empat Golden Globes, ketika menonton aku ngantuk, mungkin karena moment aku nonton tidak pas. Atau bisa dikatakan mungkin juga aku yang gak klik dengan film ini. Kejadian serupa juga terjadi ketika nonton film The King’s Speech, yang juga menang banyak penghargaan.

Aku suka film-film yang berbau science-fiction, seperti: armagedon, the day after tomorrow, earthquake, ect. Tapi ada juga film serupa yang menurutku jayus, semisal 2012, yang kala itu heboh banget kala itu, alih-alih penasaran dengan visual effect yang disajikan akhirnya aku berhasil menyeret temenku untuk menemaniku nonton.  Begitu film selesei, kami hanya bisa clingukan, tertawa gak jelas sambil terheran kuq bisa bisa film ‘sedangkal’ itu bisa heboh bahkan ada kabar bahwa film tersebut menyesatkan, hedeww ada-ada saja, gumankuJ


Tahun 2011 banyak film box-office di release, salah satunya transformer 3. Film ini bisa di katakana film luar biasa, terlepas dari keseluruhan film itu sendiri, tapi aku dan tiga orang temanku perlu perjuangan extra untuk dapat nonton film ini, *lebay.on*. hanya untuk film ini kami rela antri sebelum studio buka sekitar  empat jam-an. Wow.. dan badnews nya ketika sampai depan loket tiket untuk 3D ludah soldout. Soo sad L. Nonton 2D tak apalah, tapi di dalam bioskop hanya bisa meringis, film ini pasti keren di tonton versi 3D.hohoho


Akhirnya kisah pilu nonton pun berlalu, akhir-akhir ini aku lagi suka nonton film actions, kebetulan film yang di tonton selalu berkisah tentang agent. Dalam sebulan tiga kali duduk manis di bioskop untuk film jenis tersbut, sebut saja: Abduction, Jonh English Reborn dan Killer Elite. Mulai dari agent yang serius hingga comedy. Sedangkan film serupa yang ku tonton di laptop berturut dalam rentan waktu tersebut, antara lain: Salt, Death Race2, The Tourist, Knight and Day, RED sekarang ada beberapa stock film di lap top yang belum di tonton karena kebayakan nonton film tentang agent dalam rentan waktu bersamaan hal ini sempat terbawa ke alam mimpi J





Kamis, 08 September 2011

Kitchen Expedition #1

Anyway, lebaran tahun ini sekaligus ajang untuk meng-up grade diri khusunya dalam hal membuat kue. menyukseskan program tersebut, akhirnya pilihan jatuh pada brownies panggang. Dari teknik pembuatan kue ini bagus untuk pemula seperti saya karena proses pembuatannya tidak membutuhkan teknik kemahiran di bidang per-kue-an yang tinggi. Bermodalkan resep brownies dari sepupu, alhasil brownies buatanku laris manis sebagai hidangan lebaran. Berikut resepnya, mungkin saja anda ada berminat untuk mencoba sebagai hidangang, atau untuk di komersilkan.


      Material  :
      Telur 8 butir (4 butir tanpa putih)
      Gula 300 gram
      Mentega 150 gram
      Coklat Batangan 150 gram
      Coklat Bubuk 50 gram
      Terigu 150 gram
      Baking Powder 1 sdt       




Rabu, 07 September 2011

Waiting For Something
















             Sitting in an empty room
             Trying to forget the past
            This was never meant to last
            I wish it wasn't so

           (Waiting for The End by Linkin Park)

Jumat, 10 Juni 2011

Dewi Anggraini


Dewi  Anggraini adalah salah satu nama tokoh pewayangan. Aku jatuh cinta dengan  pencintraan  karakter tokoh, penggabaran tentang tokoh Dewi Anggraini menurutkan dapat dijadikan inspirasi bagi perempuan, Mungkin juga ketika memeberiku nama Anggraini Bapakku terinspirasi dengan tokoh ini dan berharap aku bisa memiliki sifat-sifat seperti Dewi Anggraini, untuk yang ini belum ku konfirmasi kepada beliau. J
Dalam kisah Mahabharata, Anggraini adalah  istri dari Prabu Ekalaya, dari kerajaan Paranggelung. Dia memiliki paras yang cantik karena dia merupakan Putri Hapsari/Bidadari Warsiki. Dewi Anggraini memiliki sifat dan perwatakan setia, murah hati, baik budi sabat dan jatmika (selalu sopan santun), menarik hati dan sangat berbakti kepada suami. Peranannya sebagai sang ratu, sangat membantu Prabu Ekalaya dalam menjalankan pemerintahannya.
Prabu Ekalaya adalah seorang ksatria yang selalu mendalami ilmu perang dan sangat mahir dalam memanah setara dengan Arjuna. Ilmu memanah tersebut didapatkan setelah dia mengadakan perjalanan jauh untuk menemui Resi Dorna yang merupakan guru dari Pandawa dan Kurawa. Karena gagal meminta Dorna untuk mengajarkan ilmu memanah kepadanya, Ekalaya kemudian bersemedi dan mendapatkan sabda membuat patung Dorna dan melakukan pendalaman ilmu dihadapan patung tersebut. Sampai pada akhirnya Ekalaya berhasil menguasai ilmu tersebut.Selama Ekalaya melakukan perjalanan memenuhi ambisinya, Anggraini setia menunggu di lingkungan istana. Sampai suatu saat Ekalaya kembali dari pertapaannya.

Rabu, 01 Juni 2011

Pesta Ulang Tahun Pancasila di Blitar


Blitar sebuah kota kecil di Jawa Timur, secara adminstratif kota ini hanya memiliki tiga kecamatan. Namun jika melihat perpolitikan nasional di Indonesia, entah bagaimana ceritanya selalu ada sambungan cerita antara Kota Blitar dengan tokoh hebat mulai jaman kerajaan, pra-kemerdekaan, kemerdekaan hingga para petinggi negeri yang sekarang duduk manis di Jakarta.  
Namun dari sekian banyak tokoh tersebut, Bung Karno lah yang paling mengidentikan Blitar. Ketika orang luar daerah bertanya darimana asal saya, dan saya menjawab Blitar, kebanyakan selalu menimpali dengan jawaban “Ooow Pak Karno, dekat dengan makam Pak Karno gak rumahnya..?” dan berbagai pernyataan lain yang ada kaitannya dengan Pak Karno.

Selama 24 tahun aku tercatat sebagai penduduk Kota Blitar, meskipun aku absen dalam lima tahun terakhir ini. Hari ini 1 Juni, hari kesaktian pancasila. Aku tak menyangka ternyata gaung perayaannya disini luar biasa. Selama hidup di Blitar baru kali ini aku menyaksikan pawai-pawai dalam rangka Grebeg Pancasila. Semalan aku penasaran ketika banyak orang ngomong ada pawai lampion, karana penasaran aku pun ikut turun ke jalan untuk menyaksikan. Pawai yang meriah, sebuah apresiasi yang luar biasa dalam menyambut hari kelahiran pancasila. Dan mungkin perayaan semacam ini hanya ada di sini, Kota Blitar. Pawai selamalam ternyata membawa Burung Garuda, yang berada di rumah dinas menuju Balaikota walikota, dan disemayamkan semalam disana. Paginya benda-benda tersebut di bawa untuk upacara di Alun-Alun Kota Blitar dan kembali di kirap ke menuju Makam Pak Karno. Meskipun tadi sedang berurusan dengan birokrasi  dalam rangka mengurus driving licence. Alhamdulillah masih sempat  menikmati arak-arakan tersebut karena rute pawai melewati  Kantor Polresta Blitar J

Rabu, 25 Mei 2011

Ibu Pahlawan Devisa


Midweek waktu yang asyik buat perjalanan karena kendaraan umum sepi. Kemarin  Ibuku ada acara sekolah di Surabaya  bersama teman-temanya. Sebenarnya ditawari ikut sich, tapi aku menolak karena aku tidak cukup mengenal teman-teman ibuku di sekolah yang baru. Daripada tidak nyaman mending di rumah saja. Yasudah aku putuskan di rumah saja untuk menyeleseikan tulisan, karena aku berminat apply sebuah program yang mensyaratkan untuk membuat essay. Ternyata Tuhan memberi cerita lain untuk mediaku belajar atau mungkin dari cerita itu aku jadi punya bahan dan pengetahuan untuk memperkaya essay yang ku tulis. Karena aku percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang kebetulah, segala sesuatu merupakan kehendak-Nya.
Dia mengirimku ke malang, sekitar 80 Km ke arah timur dari Blitar. Kota dimana aku tinggal.  Tujuan ke Malang hanya jalan-jalan dan makan-makan daripada di rumah sendirian. Selama disana kami (aku, teni dan adiku) hanya ngemil, makan, nonton, ngemil, dan makan. Inilah salah satu cara menikmati liburan J
Pelajaran pertama aku dapat dari teman perjalanku. Seorang ibu sekitar tiga puluh tahun. Dari saling senyum maka berlanjut dari sebuah percakapan yang sepertinya memakasaku untuk menggeser logika berfikirku sehingga aku (belajar) memahami yang dimakadud ibu tersebut.

Rabu, 18 Mei 2011

Dimana Mereka Sekarang . . ?

Hidup di lingkungan perkampungan membuat masa kecilku pada era 90-an awal membawaku untuk pada kehangatan masa anak-anak. Sebagai sulung bahkan sempat menjadi anak tunggal tak jarang aku mendapat perlakuan overprotective dari keluarga, namun hal itu tak merusak sosialisasiku dengan kawan sebayaku. Aku tumbuh normal dengan lingkungan yang hangat normalnya anak seusiaku. Aku masih ingat ketika hujan turun, kami justru bermain dengan tengah hujan walaupun untuk itu aku harus diam-diam keluar rumah ketika semua orang rumah sedang istirahat siang. Atau ketika cuaca cerah kami bermain pasir untuk membuat rumah-rumahan. Setelah jadi kami membuat drama bagi pengguni rumah tersebut. Tampak lucu dan konyol jika mengingat masa itu, tapi bukankah hal tersebut bisa dimaknai sebagai pemantik kreativitas.?

Letter to Van Orange


Yang teringat ketika menyebut nama belanda adalah tokoh antagonis dalam imprialisme akibat perang dunia. Yaaaa, karena materi sejarah ketika sekolah dulu selalu mengatakan bahwa belanda adalah penjajah telah menduduki  Indonesia selama sekian ratus tahun.  Terlepas dari hubungan buruk tersebut, tulisan ini merupakan sebuah surat untuk Meneer en Mevrouw di Negeri Van Orange.

Hai Meneer. . .,  

Tidakah kau ingat apa saja hal baik yang telah kau wariskan kepada negeri kami? Bangunan peninggalanmu sampai saat ini masih berdiri kokoh. Jaringan rel kereta api pun saat ini masih beroprasi dengan baik. Bahkan produk hukum peninggalanmu masih kami gunakan sampai saat ini. Ingatkah, kau meninggalkan hasil jadi, tanpa kami tahu bagaimana cara membuatnya. Negeri kecilmu nun jauh disana memang telah bersinar. Sederat predikat dunia telah kau sandang, mualai dari: The First Happiest Living11th Best Country for Live,  8 th Quality of Education, dan masih banyak lagi.
 Sejauh  yang aku tahu, membangun sebuah negara di mulai dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Salah satu cara yang bisa di tempuh adalah bagaimana peningkatan kualitas pendidikan, karena dalam prespektifku ketika pendidikan tersebut telah baik maka akan berpengaruh terhadap aspek pendukung lainnya sehingga mampu menjadi sebuah Negara Welfare state. Ketika aku berbincang tentang welfare state untuk saat ini di Indonesia, mungkin terlalu jauh dari jangkauan, namun setidaknya aku memiliki keinginan untuk membangun negeriku sehingga tercipta pembangunan yang berkelanjutan. Yaa, aku dulu belajar tentang membangun masyarakat melalui pemecahan masalah yang  dihadapi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi mereka. Setidaknya memunculkan gagasan sebagai bentuk upaya untuk peningkatan standar kualitas hidup. Selang waktu berjalan aku berkenalan dengan salah satu komunitas interdisipliner dikampus, dimana dalam komunitas tersebut aku belajar untuk mengawinkan antara aspek sosial dan penggunaan teknologi tepat guna untuk membangun sebuah masyarakat. Minat tersebut yang kemudian membawaku untuk melirik negeri Van Orange, dimana kedepan aku berharap bisa menimba ilmu disana.

Warisan Nenek Moyang




Aku berjalan  disalah satu gang kecil yang tak jauh dari jalan kota dan salah satu kampus di jogja. Hiruk-pikuk kota pun masih terdengar nyaring di tempat itu. Tak jauh dari tempat itu ada warung makan yang menjajakan makanan. Penjajanya adalah para mahasiswa yang notabene adalah anak kost, karana alasan tak ada waktu atau bagi kami (anak kost) penyuka hal-hal instan membeli makan jauh lebih dianggap praktis daripada bersusah masak. Bagi mereka yang berpasangan, dinner sebagai rutinitas yang dilakukan bersama pasanganya, tentunya hal ini tidak berlaku untuk semua orang.

Dari Mereka yang Selalu Dinamis

Beberapa waktu lalu aku sempat ke Jogja, bagaimanapun juga selalu ada alasan untuk berkunjung kota itu. Sampai-sampai saat ini aku masih tercatat sebagai penghuni kost di salah satu rumah kost yang ada disana. Dua minggu disana, banyak cerita yang ku alami, status sekarang memang beda, jika dulu bisa melenggang bebas main kesana kemari dengan status mahasiswa atau pekerja, sekarang predikat jobseeker jadi lebih direm main-mainnya,hehe (sebenarnya karena semakin sedikit temen mainnya, hihi)

Di minggu pertama, waktu terfokus untuk 'jalan-jalan' ke masyarakat, gak full seminggu sich, tapi beragam cerita bisa di ambil. Pada waktu itu aku ikut survei salah satu harian nasional sebagai enumerator. Ternyata modal lima tahun hidup di jogja tidak menjamin ku tahu wilayah jogja dan sekitarnya. Yang aku tahu hanya mall dan tempat-tempat main yang menarik dan bisa di buat narsis berfoto J

Sabtu, 30 April 2011

. . . te echo



Rindu


Cinta benar-benar menyusahkanku
Ketika kita saling memandang saat sembayang rebut
Malamnya aku tak bisa tidur karena wajahmu tak mau
            pergi dari kamarku
kepalaku pusing sejak itu . . .
siapa dirimu?
Yang berani  merusak tidur dan selera makanku?
Yang membuatku melamum sepanjang waktu?
Kamu tak lebih dari seorang anak muda pengganggu!
Namun ingin kukatakan padamu
Setiap malam aku bersyukur kita telah bertemu
Karena hanya padamu, aku akan merasa rindu . . .




Andre Hirata
(dalam ”Laskar Pelangi”)

Minggu, 17 April 2011

Hening




Liatlah sayang, angka itu mulai merapat
Sayup derunya pun berlahan mulai mengeras
Sudahkah kau periksa koper-kopermu sayang..?
Denting telah menunggumu sayang . . .
Menapak tanpa suara 
Hening bukan ...?
Yaaa, karena aku adalah hening itu 


Senin, 11 April 2011

Surat Untuk Tuan


Dear : Tuan-ku

Saat ini  mungkin kita tak saling kenal, atau kita sedang berjarak, mungkin juga Anda telah berada di sekitar saya namun saya tak menyadari bahwa telah ada Anda pun sebalikanya.

Apa kabar Tuan..??
Semoga kecerian dan kedamainan selalu berkawan dengan Anda.
Bagaimana kabar tentang impian Anda Tuan..??
Semoga masih setia menapak dan berjalan dalam prosesnya.

Minggu, 10 April 2011

(Sisa Cerita) Expedition to Bromo

Pasca lebaran kemarin, aku dan beberapa teman dari Jogja melalukan ekspedisi ke timur. Tujuan kami adalah Gunung Bromo. Sebenarnya aku sudah lama punya keinginan untuk berpetualangan ke tempat itu. akhirnya kesampaian juga.hihihi J 
Berikut beberapa jepretan karya temans ketika disana, chek this out: J



Sunrise di Bukit Penjakan. Dari tempat tersebut kita dapat melihat view Gunung Bromo dan Gunung Semeru









Senja di Istana Ratu Boko


Salah satu tempat menarik untuk berburu senja di Jogja adalah Ratu Boko. Lokasinya yang berada di atas bukit, mengatar kita untuk lepas menikmati view alam dari atas. Dari tempat tersebut kita bisa melihat Keanggunan Candi Prambanan dan Pesona Merapi. Apabila langit cerah maka kita akan disuguhi panorama senja yang rupawan. Candi Ratu Boko terletak 18 KM arah timur Kota Yogyakarta dan hanya 3 Km dari compleks Candi Prambanan.



Because Every Child is Special



Belajar itu bisa dari mana saja termasuk dari film. Beberapa waktu yang lalu aku mendapat film dari salah seorang teman yang sedang studi di Pendidikan Luar Biasa (PLB). Film India, judulnya  Taree Zameen Par. Dari sisi cerita film ini berbeda dari film-film yang pernah ku tonton sebelumnya. 


Selasa, 22 Maret 2011

Mengapa Kamu Memilih Dia ... ???




author by : Ugik Madyo 


Setiap kali ada teman yang mau menikah, saya selalu mengajukan pertanyaan yang sama. Kenapa kamu memilih dia sebagai suamimu/istrimu? Jawabannya sangat beragam. Dari mulai jawaban karena Allah hingga jawaban duniawi (cakep atau tajir :D manusiawi lah :P). Tapi ada satu jawaban yang sangat berkesan di hati saya. 
Hingga detik ini saya masih ingat setiap detail percakapannya. Jawaban salah seorang teman yang baru saja menikah. Proses menuju pernikahannya sungguh ajaib. Mereka hanya berkenalan 2 bulan. Lalu memutuskan menikah. Persiapan pernikahan hanya dilakukan dalam waktu sebulan saja. Kalau dia seorang akhwat, saya tidak akan heran. Proses pernikahan seperti ini sudah lazim. 

Minggu, 13 Maret 2011

... on white day

Sebuah awal dimulai dengan senyum 
Keindahan itu abadi dalam prespektif
dia yang pernah ada berlalu dalam rindu
Layaknya pensil warna yang menari dalam gororesan anggun
Karena indah itu abadi dalam prespektif 
Episode yang bermuara tanpa sendu, menjejakan senyum haru tanpa ragu


PS : I love you (in the past)

Selasa, 08 Maret 2011

Ruang Syukurku


Tuhan, Engkaulah pemilik semesta, raja dari segala raja
Ijinkan aku belajar tentang makna,
Makna dalam setiap langkah yang Engkau berikan padaku
Indah, namun cahaya itu kadang tak mampu kulihat, 
Dalam sadarku tak jarang kufurku sering melebihi syukurku
Dan kupercaya yang terbaik itu tak selalu nampak indah 
namun 
Dengan kerendahan hatiku ku mohon ajari aku  tentang makna itu, 
Karena yang terbaik tak selalu yang terindah dalam visualku

Jumat, 18 Februari 2011

Life is about process

Hidup merupakan sebuah proses pembelajaran dari waktu ke waktu, step by step dan masing-masing pelaku berhak memilih anak tangga menurut pilihannya untuk menuju mimpi-mimpinya,. Namun apakah hanya sesederhana itu..?
Actually.., Jika  masalah datang menyapa, masalah itu hanya cuma satu, maka akan membelah menjadi dua ketika mengeluh, akan menjadi tiga jika mencari kambing hitam, pun seterusnya..
Bukankah asal muasal hidup manusia dimulai dari sebuah persaingan antara jutaan sel sperma kemudian hanya satu yang berhasil membuai ovum, dan kemudian menghasilkan manusia (yaitu kita). 
Sederhana, hidup memang perjuangan atau bahkan persaingan, jika dulu pernah menjadi pemenang kenapa sekarang harus mengkerdilkan diri untuk tampil sebagai pecundang^^


#nasehat untuk diri sendiri, dikala hati mulai resah dan disorientasi arah^^

postingan di pagi buta

Now is 3.30am., Oh my gosh, I'm still awake., have been long time I didn't it and  nothing to do something now.., insomnia oh insomnia, I can't say anything about it.,
yups apa sich insomnia itu., jika nyadur dari wikepedia disebutkan bahwa Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun.
saat tulisan ini di tulis ayam pun sudah mulai bekokok aku pun masih setia terjaga mengahabiskan malam..,
selamat pagi dunia^^

Jumat, 11 Februari 2011

sepenggal nasehat seorang teman

hmmm.., 
bingung akan dimulai dari mana, yang jelas entah kenapa aku sedang dilanda susah konsentrasi, daripada susah memaksa diri untuk fokus, mending 'jalan-jalan' J
dan kebetulan lagi ada yang  sengaja atau tidak membuka salah satu tulisan dari notebook-ku sehingga tulisan dibawah ini nangkring di recent document, siapapun dia terimakasih karena aku jadi membaca kembali tulisan ini yang sudah jadi penghuni salah satu folderku munkin sekitar setahunan, hehehehee
semoga buat teman-teman yang sedang mengalami resah, pernah resah atau akan resah mendapat perenungan  dari tulisan tersebut., thank's nie^^

Minggu, 06 Februari 2011

dari alam akupun belajar



Adalah Petungkriyono sebuah desa kecil dikawasan Kab Pekalongan Jawa Tengah. Masyarakat disana merupakan salah satu guru lapanganku yang mengajarkan banyak hal. Dibalik keterbatasan akses pada masa itu -tahun 2008-2009 awal-  daerah tersebut memiliki potensi yang sumberdaya alam yang luar biasa, mereka yang telah lahir dan hidup disana pasti merasa tidak ada yang luar biasa mengenai kondisi mereka, namun sebagian outsiders menggap hal sederhana tersebut menjadi sesuatu yang unik dan menarik. Fakta temuan yang masyakat tersebut yang kemudian dipetakan dalan kerangka  Sustainable Livelihood Approach. Sehingga lahirlah tulisan mengenai strategy survival masyarakat desa hutan, tahun 2009. Meskipun tulisan tersebut masih jauh dari sempurna alhamdulillah mampu mengantarkanku pada gelar sarjana di salah satu universitas di Yogyakarta.

Sabtu, 29 Januari 2011

Apa Kabar Cinta....??

menahun ku tunggu kata-kata yang merangkum semua
tak juga ku paksakan setitik pengertian
tapi rasakan semua sebelum kau ku lepas selamanya
(insiprasi 'peluk' dee)


Apa kabar cinta..??
Masihkah engkau 'setia' disana, semoga engkau selalu terjaga dalam lindunganNya.,



Sabtu, 15 Januari 2011

untuk bapak..., I just want to make you proud

Aku mendapat tulisan ini dari milis, setelah membaca tulisan ini membuatku semakin rindu terhadap sosok bapak. Sosok yang luar biasa berkat pengorbonan mereka (ibu dan bapak) akhirnya aku bisa seperti ini. Mungkin dalam 360 hari dalam satu tahun tak lebih dari 60 hari yang kulalui bersama bapak secara fisik. Namun hadirnya selalu ada dalam setiap hari-hariku, seorang bapak sekaligus sahabat, teman diskusi, serta advisor ketika aku dalam kebuntuan. Mungkin sampai saat ini aku belum mampu memehuni keinginannya namun dalam hatiku I try hard to make it, I just want to make you proud ^^
---***

Sabtu, 08 Januari 2011

Ketika Makan Bukan Sekedar Rutinitan (Part 1)

Bagi para penikmat kuliner makan tidak hanya untuk menghilangkan rasa lapar, memanjakan lidah dapat juga dianggap sebagai bentuk relaxasi pengilang stress.

Hampir lima tahun hidup di Jogja, tak lengkap bila tak ada cerita mengenai kuliner Jogja. Menang dari sejak sekolah aku suka jajan tak heran jika kemudian ketika kuliah hobi mencicipi berbagai makanan berlanjut. Jogja memampilkan beragam pilihan kuliner mulai ala mahasiswa hingga kelas para turis manca Negara. Tentunya disini aku hanya bercerita mengenai  tempat makan yang ramah terhadap kantong mahasiswa.hehe Berhubung aku asli jawa timur, sebenarnya lidahku kurang begitu cocok dengan masakan Jogja -yang cenderung manis-. Hingga akhirnya menemukan tempat-tempat dibawah ini yang kiranya lidahku mampu untuk berkompromi. Berbagai tempat di bawah ini aku kategorikan kedalam 3 kagetori, low price, middle price, more expensive (more expensive: biasanya mampu kesana dalam rangka ditraktir..hehehe)


shining in the sunday morning

Tak terasa sudah beberapa minggu pagi terlewati tanpa olah raga di pelataran rektorat ugm. Sebenarnya aku bukan seorang penggemar olah raga, salah satu olah raga yang kusukai adalah berenang. Tapi pengecualian untuk yang satu ini suasana minggu pagi di ugm membuat semangat untuk sekedar merenggangkan otot-otot yang kaku, disamping itu juga bisa merenggankan kejenuah otak setelah rutinitas selama seminggu (karena selain udara fresh pagi hari, mata juga segar dengan berbagai pemandangan, hehehe). Bersama beberapa temanku jadilah sebuah rutinitasku di minggu  pagi untuk jogging dan badminton. Untuk saat ini aku akan absen panjang dari runtinitas tersebut karena aku sudah tidak menjadi pengguhini jogja lagi, I will miss that J
pada  minggu tertentu untuk jakal ugm ada car free day berlaku hingga jam delapan pagi. meskipun cuma sebentar tapi seru juga bisa berlarian plus main-main di tengah jalan J

imut yang mana.....??
Minggu pagi milik semua orang, mulai balita hingga opa-oma, semua menikamtinya. Balita mengingatkanku tentang seorang balita yang kutemui kala sunmor, bisa jadi si adek ini ngefans sama aku..hehehhehe. dia  melihatku terus *jadi grogi, hahaha, -dipikiran si adek: kok kakak atau tantenya ini aneh yaaa...-
karena sadar jadi target obyek pengamatan si balita, aku langsung GR.